Desain
dan struktur Organisasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi perilaku
individu dan kelompok-kelompok yang ada di dalam organisasi. Berbagai perubahan
yang terjadi dalam manajemen dalam lingkungan bisnis global saat ini merupakan
alasan utama desain dan struktur menjadi lebih diperhatikan.
Dalam
konteks desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses
penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek
pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan
yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Sedangkan Struktur organisasi adalah bagaimana
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
1. Dimensi Struktur Organisasi
Empat desain keputusan (pembagian
kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali)
menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha
untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja,
sikap, keefektifan, dan variabel lainnya. Secara umum, gambaran mengenai
struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
- Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
- Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi
- Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.
2. Departementalisasi
Departementalisasi adalah upaya mengelompokan
aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan
logis dapat diselenggarakan secara serempak. Pertimbangan manajerial yang
penting dalam pembentukan departemen adalah dalam menentukan dasar-dasar
pengelompokan pekerjaan atau pengertian adalah pembagian pabrik ke dalam
bagian-bagian yang disebut departemen atau pusat biaya (cost center) yang
dibebani dengan biaya overhead pabrik.
Dalam departementalisasi biaya overhead pabrik, tarif
biaya overhead dihitung untuk setiap departemen produksi dengan dasar
pembebanan yang mungkin berbeda diantara departemen-departemen produksi yang
ada. Oleh karena itu departementalisasi biaya overhead pabrik memerlukan
pembagian perusahaan ke dalam departemen-departemen untuk memudahkan
pengumpulan biaya overhead pabrik yang terjadi. Departemen-departemen
inilah yang merupakan pusat-pusat biaya yang merupakan tempat ditandingkannya
biaya dengan prestasi yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
Lima dasar departementalisasi
adalah: fungsional, proses, produk, pelanggan, dan georafi.
1.Lini Fungsional. Masing-masing departemen fungsional
mengerjakan bagiannya terpisah dari keseluruhan perusahaan.
2. Lini Proses.
Masing-masing departemen proses mengerjakan bagiannya terpisah dari keseluruhan
proses produksi.
3. Lini Produk.
Masing-masing departemen memproduksi dan menjual satu produk tertentu.
4. Lini
Pelanggan. Masing-masing dari departemen pelanggan memenuhi kebutuhan produk
dan jasa konsumen tertentu.
5. Lini
geografis. Masing-masing departemen wilayah meproduksi dan menjadi produk di
wilayah.
Macam
departementasi yaitu:
a) Departementasi
Fungsional, mengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk
membentuak satuan organisasi.
b) Departementasi
Devisional, dengan membagi divisi-divisi atas dasar:
1. Struktur
Organisasi Divisional atas dasar produk.
2. Struktur
Organisasi Divisional atas dasar wilayah.
3. Struktur Organisasi Divisional atas
dasar langganan.
4. Struktur
Organisasi Divisional atas dasar proses.
5. Struktur
Organisasi Divisional atas dasar alphanumerical.
3.
Model-model desain organisasi
Model organisasi pada pembahasan ini adalah berdasarkan atas desain organisasi menurut (Gibson, et all, 1994) ada 2 macam model organisasi yaitu organisasi mekanistik dan organisasi organik,sedangkan untuk teori organisasi ada 3 macam yaitu teori structural klasik, teori transisional dan teori mutakhir.
Model organisasi pada pembahasan ini adalah berdasarkan atas desain organisasi menurut (Gibson, et all, 1994) ada 2 macam model organisasi yaitu organisasi mekanistik dan organisasi organik,sedangkan untuk teori organisasi ada 3 macam yaitu teori structural klasik, teori transisional dan teori mutakhir.
1. Model
organisasi mekanistik
Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
- Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian.
- Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
- Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi. model mekanistik mencapai tingkat produksi dan efisiensi yang tinggi dengan karakteristik : Sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi tenaga kerja. Sangat tersentralisasi karena menekankan pada wewenang dan tanggung gugat (accountability).Sangat formal karena menekankan pada fungsi sebagai dasar departemen.
Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
- Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian.
- Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
- Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi. model mekanistik mencapai tingkat produksi dan efisiensi yang tinggi dengan karakteristik : Sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi tenaga kerja. Sangat tersentralisasi karena menekankan pada wewenang dan tanggung gugat (accountability).Sangat formal karena menekankan pada fungsi sebagai dasar departemen.
2. Model
Organik
Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi. Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi. Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
Sumber dan Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar